Rabu, 18 Januari 2012

Biografi Pahlawan Pergerakan Nasional (Puspoaji 9B)

Profesi dokter-pun tidak kalah memberi sumbangsih berdirinya bangsa ini. Tercatat dalam sejarah beberapa dokter yang membaktikan diri menolong rakyat yang tertindas & tidak takut mati demi membela yang benar.
 dr. Cipto Mangunkusumo, Lahir: Pecangakan, Ambarawa, tahun 1886
Meninggal:Jakarta, 8 Maret 1943 Dimakamkan: Watu Ceper, Ambarawa
Pendidikan: STOVIA (Sekolah Dokter) di Jakarta
Pengalaman Pekerjaan:Dokter pemerintah di Demak & Praktik dokter di Solo
- Berhasil membasmi wabah pes (1910)
- Mengembangkan “Kartini Club”
Kegiatan Politik:
- Menulis di harian De Express
- Mendirikan Indische Partij (1912)
- Membentuk Komite Bumiputera
- Volksraad
Pengalaman Perjuangan:
- Dibuang ke negeri Belanda (1913)
- Tahanan kota di Bandung
- Dibuang ke Banda Neira (1927)
- Dibuang ke Ujungpandang
- Dari Ujungpandang dipindahkan ke Sukabumi, Jawa Barat
- Dari Sukabumi dipindahkan ke Jakarta
Tanda Penghargaan:
- Bintang Orde van Oranye Nassau dari Pemerintah Belanda (dikembalikannya)
Tanda Penghormatan:
- Dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional
- Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Pusat Jakarta.
Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Nganjuk, 30 Juli 1888, wafat Surabaya, 30 Mei 1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Jakarta. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda. Pada tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club di Surabaya.
Tanggal 30 Mei 1938, bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sutomo wafat setelah berbuat banyak bagi bangsanya. Untuk mengenang jasanya, Sutomo dimakamkan di Gedung Nasional Bubutan, Surabaya. Dan pada tahun 1961, Sutomo dikukuhkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional.
Wahidin Sudirohusodo, dr. (Melati, Yogyakarta, 7 Januari 185226 Mei 1917) adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena walaupun ia bukan pendiri organisasi kebangkitan nasional itu, dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta itu.
Dokter lulusan STOVIA ini sangat senang bergaul dengan rakyat biasa. Sehinggga tak heran bila ia mengetahui banyak penderitaan rakyat. Ia juga sangat menyadari bagaimana terbelakang dan.tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda. Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah. Sebagai dokter, ia sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran.
Dua pokok yang menjadi perjuangannya ialah memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Beliau sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang “dana pelajar” untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Akan tetapi gagasan ini kurang mendapat tanggapan.
Gagasan itu juga dikemukakannya pada para pelajar STOVIA di Jakarta tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata di sambut baik oleh para pelajar STOVIA tersebut. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo.

3 komentar: